Perang Bintang Jenderal Polri di Antara Kasus Besar Indonesia

Pernyataan Viral Mantan Polisi Ismail Bolong

 

mssic.idIsu Perang Bintang Jenderal Polri timbul setelah video pengakuan Ismail Bolong viral di sejumlah media sosial. Nama Ismail Bolong menjadi sorotan dalam sepekan terakhir. Di karenakan video singkat dirinya yang sempat menyetor uang hingga Rp6 miliar hasil kegiatan tambang ilegal kepada Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.

 

Pernyataan Ismail sampai-sampai membuat heboh dan ramai di perbincangkan netizen dalam media sosial mereka. Dalam unggahan video itu, mantan anggota Kepolisian Samarinda itu mengaku tiga kali menyerahkan uang kepada Agus, masing-masing Rp 2milliar rupiah sebagai hasil kegiatan tambang ilegal. Penyerahan uang terjadi pada agustus sampai november 2021, sewaktu Ismail masih menjadi anggota polisi. Ismail Bolong sendiri pensiun sejak 1 Juli lalu. Ismail mengaku kala itu juga mempunyai sampingan menjadi pengepul batu bara ilegal pada daerah kalimantan timur. Dari usaha sampingannya tersebut dia mendapat keuntungan Rp5-10 miliar.

 

Tak berselang lama Ismail bolong kembali mengunggah video klarifikasi yang beredar di beberapa media sosial. Dalam video klarifikasi tersebut, Ismail mengaku di tekan oleh Brigjen Hendra Kurniawan. Pada saat itu Namun, Ismail belakangan telah menarik pernyataannya tersebut. Lewat video klarifikasi yang belakangan juga beredar, dia mengaku terjadi paksaan saat membuat video pemberian uang kepada Kabareskrim dari hasil kegiatan tambang ilegal. Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat sebagai mantan Karopaminal Div Propam Polri. Sekarang ini Hendra juga sedang menghadapi dakwaan obstruction of justice terkait kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Pengacara Hendra Kurniawan, merespon pernyataan Ismail dengan berkata tidak tahu menahu tentang persoalan tersebut.

 

Berita terkini Jedar tertipu oleh rekan bisnisnya, benarkah ??.

 

Isu Perpecahan dan Perang Bintang di Polri

 

Pernyataan Viral Mantan Polisi Ismail Bolong

 

Jakarta – Menko Polhukam Mahfud MD memberi tanggapan tentang video Ismail dengan menyebut para jenderal korps Bhayangkara kini tengah terlibat perang bintang. Para jenderal Polri kini saling membuka kartu AS. Beliau mengingatkan agar situasi tersebut harus segera di redam dan mencari sumber permasalahnya. Ismail Bolong meralat pengakuan dirinya terkait uang Rp6 miliar hasil kegiatan tambang ilegal di Kalimantan Timur yang uang tersebut ia serahkan kepada Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.

 

Dalam video klarifikasi Ismail menyampaikan permintaan maaf kepada Agus. Dia berujar video pengakuannya terkait uang hasil tambang ilegal yang di berikan kepada Agus, karena berada di bawah tekanan Hendra Kurniawan pada Februari lalu. Dalam video klarifikasi terbarunya, Bolong mengklaim tidak pernah bertemu, apalagi sampai memberikan uang ke Kabareskrim.

 

Penuntasan Kasus Kanjuruhan saat ini sedang menghadapi jalan buntu. Sudah satu bulan berlalu sejak Tragedi Kanjuruhan yang merenggut nyawa 135 orang suporter sepak bola Indonesia. TGIPF sudah menyelesaikan proses investigasi dan Komnas HAM sudah memberi rekomendasi ke Presiden Joko Widodo. Masyarakat dan pengamat mulai mempertanyakan kinerja Kepolisian, karena tidak ada yang menjadi tersangka utama dalam kasus itu. Enam tersangka di rasa kurang cukup menurut pernyataan Komnas HAM.

 

Salah satu rekomendasi TGIPF laporan yang di buat untuk Pak Presiden adalah meminta Polri untuk menetapkan tersangka baru. Salah satu rekomendasi TGIPF dalam laporan ke Pak Presiden adalah meminta Polri untuk menetapkan tersangka baru. Namun hingga saat ini belum ada pengumuman tersangka baru. Dalam situasi kebuntuan kasus Kanjuruhan, Pak Mahfud MD menyebut terjadinya “perang bintang” di tubuh Polri yang melibatkan para jenderal. Sumber berita CNN Indonesia.